Aliansi Pemuda dan MIR Minta Cak Imin Lepas Gelar Panglima Santri
MAHASISWARIAU.COM, PEKANBARU – Ketua DPP PKB, Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi salah satu pembicara dalam kuliah kebangsaan yang ditaja Universitas Islam Negri Sultan Syarif Kasim (UIN Suska) hari ini, Selasa 14 November 2017. Namun, kuliah kebangsaan yang berlangsung di gedung Pusat Kegiatan Mahasiswa (PKM) ini ternyata, dibarengi dengan aksi massa.
Puluhan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Islam Riau menyampaikan pernyataan sikap kepada Muhaimin Iskandar terkait pemimpin masa depan menggelar penyataan sikan untuk Cak Imin di depan Gedung PKM UIN Suska.
Dalam aksi ini, massa dari Aliansi Pemuda dan MIR datang dengan membawa spanduk yang bertuliskan “Indonesia Butuh Cak Imin” sambil menyanyikan lagu mars mahasiswa.
“Kami disini menginginkan bahwa pemimpin masa depan itu adalah Cak Imin,” ungkap salah seorang yang ikut dalam Orasi tersebut.
Juga ada kertas yang bertulisan pernyataan sikap. Diantaranya, pertama meminta Muhaimin Iskandar mewakili kaum muda untuk menjadi pemimpin Indonesi. Yang kedua, memintanya bersama dengan pemuda dan mahasiswa untuk menjaga kerukunan dan kesatuan NKRI.
Ketiga, meminta Cak Imin untuk mengawal NKRI dari, Korupsi Kolusi dan nepotisme, pemecah belah bangsa dan kemiskinan. Keempat, menuntut Cak Imin untuk melepas galar panglima santri, jika tidak mau berjuang untuk menjadi pemimpin Indonesia.
Setelah selesai menjadi pembicara didalam gedung PKM, Cak Imin keluar menemui massa dengan senyum, tertawa lalu foto bersama. Juga dilanjutkan dengan penandatanganan terhadap pernyataan sikap yang sampaikan oleh Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Islam Riau.
SEMENTARA itu ada pendapat yang tak senada dengan seruan aksi yang dilakukan puluhan pemuda yang tergabung dalam Aliansi Pemuda dan Mahasiswa Riau, meminta Ketua DPP PKB, Muhaimimln Iskandar untuk menjadi Pemimpin Indonesia.
Salah satunya dari Panji, salah satu mahasiswa UIN Suska. Ia justru mengeluhkan aksi yang ada muatan kepentingan politik ini bisa terjadi dalam lingkungan kampus.
“Aksi ini kok seperti kampanye saja, unjuk rasa malah mendukung calon yang jelas-jelas sudah menyatakan diri untuk siap bertarung di Pilpres 2019,” ujarnya kepada RIAUONLINE.CO.ID.
Selain itu, Panji meminta pihak kampus untuk segera menindak tegas massa aksi, pasalnya ia menilai kampus adalah kawasan bebas politik.
Tidak jauh berbeda dengan Panji, Hardiyan yang juga merupakan mahasiswa UIN menyayangkan aksi ini. Menurutnya sudah ada larangan politik organisasi eksternal di dalam kampus.
“Kampus ini kan kawasan bebas politik, cukuplah politik internal organisasi kampus saja, janganlah sampai politik luar kampus juga masuk dalam kampus,” tuturnya.
The post Aliansi Pemuda dan MIR Minta Cak Imin Lepas Gelar Panglima Santri appeared first on Mahasiswariau.com.