OPTIMALISASI ALOKASI BIAYA HIDUP ANAK KOS
Oleh
: Muhammad Reza Harahap
Sebagai
salah satu dari empat jenis individu terdidik (murid, pelajar, siswa),
mahasiswa cenderung lebih aktif dan intelek.
Mahasiswa adalah kategori individu
terdidik paling tinggi. Artinya, kematangan dalam pola pikir, perilaku, dan
cara hidup sudah menjadi hal yang mutlak. Disamping itu, mahasiswa dituntut
untuk bersifat aktif dalam mengkritiki roda pemerintahan di negeri ini.
Mahasiswa
mayoritas hidup dalam perantauan. Hal demikian mengharuskan orangtua untuk
mengalokasikan biaya hidup mahasiswa selama satu bulan. Adapun besar kecilnya
dana hidup yang digelontorkan oleh masing-masing orang tua dipengaruhi oleh
beberapa faktor, antara lain jenis kebutuhan mahasiswa itu sendiri, tingkat
pendapatan orangtua dan lain-lain. Biaya hidup mahasiswa dapat dikategorikan
menjadi tiga, yakni kategori primer (makan, minum, sewa kos), sekunder
(kendaraan pribadi, hp, laptop) dan tersier (hiburan, dll.). Dalam hal ini,
menjadi tanggung jawab mahasiswa untuk mengalokasikan biaya hidup tersebut
secara optimal.
Pada
kenyataannya, manajemen biaya hidup sangat jarang dilakukan oleh mahasiswa. Hal
ini terlihat sebagai contoh, pada akhir bulan, biaya yang seharusnya tersisa
malah terpakai untuk keinginan tersier, mengabaikan kebutuhan primer. Banyak
mahasiswa, khususnya mahasiswi yang mengambil jalan pintas yang tidak
seharusnya dilakukan.
Ada
beberapa faktor yang menyebabkan ketimpangan alokasi biaya hidup mahasiswa,
antara lain :
1. Gaya hidup, meliputi prestise dan
perlakuan yang berlebihan diluar batas alokasi dana untuk mengikuti suatu trend
tertentu demi sebuah eksistensi. Hal ini menuntun mahasiswa untuk bersifat
boros dan suka menghamburkan uang.
2. Pergaulan, meliputi aktifitas
sehari-hari yang berhubungan dengan individu lain. Tujuannya untuk mendapatkan
pengakuan dari suatu komunitas tertentu. Hal ini sering dikaitkan dengan hobi
yang terlalu menguras finansial, seperti futsal bagi mahasiswa dan karaoke bagi
mahasiswi.
3. Masa studi, dalam hal ini tidak
langsung terlihat pada jangka pendek, namun pada jangka panjang. Bila seorang
mahasiswa memiliki masa studi lama, maka alokasi biaya hidupnya menjadi semakin
besar.
Setelah
dipaparkan permasalahan alokasi biaya hidup yang dimiliki mahasiswa dengan
kualitas manajemen yang buruk, maka dirumuskan permasalahannya sebagai berikut
:
1. Apa faktor signifikan yang
mempengaruhi ketimpangan alokasi biaya hidup mahasiswa ?
2. Bagaimana solusi untuk mengatasi
ketimpangan alokasi biaya hidup mahasiswa ?