PENGERTIAN AGROKLIMATOLOGI, ATMOSFER, IKLIM, CUACA DAN UNSUR – UNSUR SERTA MANFAATNYA BAGI PERTANIAN
PENGERTIAN AGROKLIMATOLOGI, ATMOSFER, IKLIM, CUACA DAN UNSUR – UNSUR SERTA MANFAATNYA BAGI PERTANIAN
PAPER AGROKLIMATOLOGI
Oleh :
MUHAMMAD REZA HARAHAP
1206112169
JURUSAN
AGRIBISNIS
FAKULTAS
PERTANIAN UNIVERSIRTAS RIAU
PEKANBARU
2013
1.1.
Pendahuluan
Dalam makalah ini terdapat penjelasan
dan materi yang berhubungan dengan agroklimatologi
dengan bidang pertaniaan, seperti suhu, kelembapan, curah hujan, iklim,
atmosfer serta kegunaannya bagi kehidupan.
Makalah ini ditujukan untuk membuat
mahasiswa lebih mudah dalam memahami wacana tentang agroklimatologi dan materi
– materi yang ada didalamnya. Dalam makalah ini berisikan tentang pengertian atmosfer
yang ada dibumi kita, pengertian iklim, cuaca dan unsur – unsur cuaca. Makalah
ini sangat membantu untuk menperoleh pemahaman tentang manfaat mempelajari
agroklimatologi.
1.2.
Pengertian Agroklimatologi
Berbicara mengenai agroklimatologi,
maka harus mengaitkan mengenai fenomena yang sering terjadi di bumi dan
pengaruhnya di bidang pertanian. Agroklimatologi terdiri tari 3 kata yaitu: agro (lahan/pertanian), klimat (iklim) dan logi/logos (ilmu). Jadi dapat
disimpulkan bahwa agroklimatologi adalah suatu disiplin ilmu yang
menpelajari tentang klimatologi dan kaitannya dengan bidang pertanian. Yang
dimaksud dengan klimatologi adalah ilmu yang menerangkan tentang iklim,
bagaimana iklim dapat berbeda pada suatu tempat dengan tempat lainnya. Ilmu ini
berhubungan dengan cuaca, dimana cuaca dan iklim merupakan salah sau komponen
ekosistem alam sehingga kehidupan baik manusia, hewan
dan tumbuhan tidak terlepas dari pengaruh atmosfer dengan proses-proese
perbedaan antara cuaca dan iklim.
Selain itu terdapat berbagai cabang
ilmu klimatologi sesuai bidang kajiannya seperti klimatologi kelautan,
klimatologi ruang, klimatologi bangunan, klimatologi pedesaan dan klimatologi
perkotaan. Berdasarkan ruang lingkup kajiannya, klimatologi dibagi menjadi 3
yakni mikroklimatologi, yakni ilmu iklim yang membahas atmosfer sebatas ruang
perakaran hingga sekitar tajuk tanaman atau atmosfer sekitar tanah. Kedua
adalah mesoklimatologi yakni ilmu iklim yang membahas prilaku atmosfer dalam
batas wilayah dan yang ketiga adalah makroklimatologi yakni ilmu iklim yang
menekankan pembahasannya pada wilayah yang sangat luas.
1.3.
Manfaat Mempelajari Agroklimatologi
Manfaat agroklimatologi
yakni sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui pengaruh
apa saja yang menpengaruhui dalam bidang pertanian.
2. Untuk mengetahui
bagaimana unsur-unsur iklim itu berperan dalam kehidupan tanaman.
3. Untuk memahami bagaimana
iklim menpengaruhi hama tanaman.
4. Kita bisa merencanakan
kapan waktu yang tepat untuk melakukan proses pembudidayaan tanaman, misalnya
menentukan jadwal pemupukan, jadwal penyemprotan.
5. Untuk mengetahui dan
menpelajari tentang cuaca dan iklim dan sebagainya.
6. Kita bisa mengetahui
kapan tanaman tersebut melakukan stadia tumbuhnya.
7. Kita bisa mengetahui umur
dari suatu tanaman.
8. Untuk merancang pola
tanam yang baik.
9. Untuk mengetahui hubungan
antara unsur-unsur iklim dengan proses pertumbuhan tanaman.
10. Untuk mengetahui
penjadwalan tanam & panen budidaya pertaniaan.
11. Penentuan jenis tanaman
untuk wilayah yang akan ditanam dan sebaliknya.
12. Untuk mengupayakan
peningkatan produksi panen.
13. Untuk menghindari
kegagalan dalam panen.
1.4.
Pengertian Atmosfer
Atmosfer ialah kumpulan dari beberapa lapisan gas dengan
ketebalan ribuan kilometer yang terdiri atas troposfer, stratosfer, mesosfer,
termosfer, ionosfer dan eksosfer. Lapisan – lapisan ini masing – masing
memiliki fungsi. Namun secara umum, fungsi atmosfer adalah untuk melindungi
bumi dari radiasi dan pecahan benda langit lain (meteor).
Apabila ditinjau
dari asal kata, atmosfer berasal dari bahasa Yunani, yaitu atmos (uap) dan shpaira (bola/bumi). Jadi, atmosfer adalah selubung berwujud gas
yang mengelilingi bumi. Atmosfer juga berarti penghambat bagi benda-benda
angkasa yang bergerak melaluinya sehingga sebagian meteor yang melalui atmosfer
akan menjadi panas dan hancur sebelum mencapai permukaan bumi.
Atmosfer di bumi fungsinya adalah untuk melindungi
kehidupan. Hal ini dikarenakan atmosfer dapat menyerap radiasi sinar
ultraviolet dari matahari yang mampu memicu kanker kulit bagi manusia. Atmosfer
juga bisa mengurangi suhu ekstrem di antara siang dan malam. Atmosfer Bumi terdiri atas gas
Nitrogen sekitar 78.17%, Oksigen sebesar 20.97%, sedikit Argon 0.9%, Karbondioksida sekitar 0.0357%,
ditambah uap air dan gas lainnya. Atmosfer sendiri tidak mempunyai batas
mendadak, tetapi agak menipis lambat laun dengan menambah ketinggian, tidak ada
batas pasti antara atmosfer dan angkasa luar.
Pembagian utama yang dipelajari di
atmosfer antara lain sebagai berikut :
a) Atmosfer atas, yang dimonitoring dengan menggunakan balon yang
dilengkapi dengan alat yang dinamanak meteograf (alat
pencatat temperatur, tekanan, dan basah udara), juga dipasangi radio sonde yang
dapat memancarkan hasil penyelidikan mengenai temperatur, tekanan, dan lengas
udara ke permukaan bumi.
b) Atmosfer bawah, yang dimonitoring dengan beberapa alat pencatat secara langsung dengan menggunakan termometer, anemometer, altimeter, barometer, dan alat bantu lainnya.
b) Atmosfer bawah, yang dimonitoring dengan beberapa alat pencatat secara langsung dengan menggunakan termometer, anemometer, altimeter, barometer, dan alat bantu lainnya.
Lapisan
– Lapisan Atmosfer
1. Troposfer
Lapisan
ini mempunyai ketebalan yang berbeda-beda di tiap wilayah di atas Bumi.
Di atas kutub, tebal lapisan ini sekitar 9 km. Semakin dekat dengan daerah
khatulistiwa lapisan ini semakin tebal hingga mencapai 15 km. Perbedaan
ketebalan ini disebabkan oleh rotasi Bumi, akibatnya terjadi perbedaan kondisi
cuaca antara kutub dan khatulistiwa. Lapisan ini menjadi tempat terjadinya
proses-proses cuaca, seperti awan, hujan, serta proses-proses pencemaran lainnya.
Pada lapisan ini tinggi rendahnya suatu tempat di permukaan
Bumi berpengaruh terhadap suhu udaranya,
semakin tinggi (tiap kenaikan 1.000 meter) suatu tempat
di permukaan Bumi, temperatur udaranya akan turun rata-rata sekitar 6°C di
daerah sekitar khatulistiwa. Hal ini mengikuti hukum
gradien geothermis. Peralihan antara
lapisan troposfer dengan stratosfer disebut tropopause.
2. Stratosfer
Lapisan
di atas tropopause adalah lapisan stratosfer. Di lapisan ini tidak berlaku
hukum gradien geothermis karena semakin tinggi posisi di tempat ini, suhu akan
semakin naik. Hal ini disebabkan kandungan uap air dan debu hampir tidak ada.
Pada lapisan ini terdapat lapisan ozon.
Keberadaan ozon sekarang ini semakin menipis karena adanya pencemaran
dari gas CFCs (Chloroflourocarbons). Ozon berguna
untuk menyerap radiasi yang dipancarkan oleh sinar ultraviolet. Di atas lapisan stratosfer terdapat lapisan
stratopause yang merupakan lapisan peralihan antara stratosfer dan mesosfer.
3. Mesosfer
Lapisan
ini merupakan tempat terbakarnya meteor dari luar angkasa menuju Bumi sehingga
lapisan ini merupakan lapisan pelindung Bumi terhadap benturan benda atau
batuan meteor. Di atas lapisan mesosfer terdapat lapisan mesopause yang merupakan
lapisan peralihan antara mesosfer dan termosfer.
4. Termosfer
Lapisan
di atas mesopause adalah lapisan termosfer. Pada lapisan ini terdapat aurora
yang muncul kala fajar atau petang. Lapisan ini penting bagi komunikasi manusia
karena memantulkan gelombang radio ke Bumi sehingga gelombang radio pendek yang
dipancarkan dari suatu tempat dapat diterima di bagian Bumi yang jauh.
5. Ionosfer
Ionosfer berada 100 - 800 km dari muka bumi (1) Seluruh atom
dan molekul udara mengalami ionisasi di dalam lapisan ini. (2) Daerah
ionosfer berkisar mengandung muatan listrik. (3) Terdapat tiga lapisan pada
ionosfer, yaitu: (i) lapisan Kennelly Heavyside (lapisan E), pada ketinggian
antara 100–200 km; (ii) lapisan Appleton (lapisan F), pada ketinggian 200–400
km; (iii) gelombang radio mengalami pemantulan (gelombang panjang dan pendek)
pada kedua lapisan di atas; (iv) lapisan atom, berada pada ketinggian 400–800
km.
6. Eksosfer
Lapisan
ini merupakan lapisan terluar yang mengandung gas hidrogen dan kerapatannya
makin tipis sampai hampir habis di ambang angkasa luar. Cahaya redup yaitu
cahaya zodiakal dan gegenschein muncul pada lapisan eksosfer yang sebenarnya
merupakan pantulan sinar matahari oleh partikel debu meteor yang banyak
jumlahnya dan bergelantungan di angkasa.
1.5. Fungsi Atmosfer
Manfaat
atmosfer bagi kehidupan sangatlah vital. Pada dasarnya atmosfer berperan
sebagai protektor Bumi dari serangan benda dan radiasi asing. Namun terdapat
fungsi lain dari atmosfer sendiri, yakni :
a. Melindungi bumi dari
jatuhnya benda angkasa seperti meteor, komet dll.
b. Memantulkan gelombang
radio
c. Menjaga temperatur
udara di permukaan bumi agar tetap sesuai untuk kehidupan
d. Membantu menjaga
stabilitas suhu udara pada waktu siang dan malam
e. Menciptakan cuaca, berupa
hujan dan salju sehingga terjadilah musim panas dan musim dingin.
f. Menyerap radiasi sinar
ultraviolet yang sangat berbahaya bagi manusia dan makhluk bumi lainnya.
g. Sebagai sarana
berlangsungnya proses pembakaran, tanpa udara kita tidak dapat menyalakan api,
bernafas dan proses kimia lainnya.
h. Gas-gas yang ada di
atmosfer mempunyai peran masing-masing antara lain:
- Oksigen untuk pernafasan
mahluk hidup
- Nitrogen untuk pertumbuhan
tanaman
- Karbondioksida untuk
fotosintesis tumbuhan
- Ozon untuk menyerap
sebagian radiasi matahari, termasuk ultraviolet yang mampu menyebabkan kanker
kulit pada manusia
-
Neon untuk lampu listrik
Ilmu
mengenai atmosfer mempunyai beberapa tujuan, antara lain :
a) Sebagai
pedoman dalam membuat ramalan cuaca (prakiraan cuaca) jangka pendek ataupun
jangka panjang. Ramalan cuaca sangat penting bagi kepentingan pertanian,
penerbangan, pelayaran, peternakan, dan lainnya.
b) Ssebagai
dasar untuk menyelidiki syarat-syarat hidup dan ada tidaknya kemungkinan hidup
di lapisan udara bagian atas.
c) Sebagai
pedoman untuk mengetahui kemungkinan-kemungkinan dilakukannya hujan buatan di
suatu wilayah tertentu
d) Mengetahui
sebab-sebab gangguan yang terjadi pada gelombang radio, televisi, dan menemukan
cara untuk memperbaiki hubungan melalui udara.
Penyelidikan atmosfer tersebut bertempat di stasiun meteorologi atau observatorium meteorologi
Penyelidikan atmosfer tersebut bertempat di stasiun meteorologi atau observatorium meteorologi
1.7.
Pengertian Cuaca dan Iklim
Cuaca dapat
didefenisikan sebagai keadaan rata-rata udara pada saat waktu tertentu dan di
wilayah tertentu yang relatif sempit dan pada jangka waktu yang singkat
(biasanya hitungan per jam atau hari). Cuaca terbentuk dari gabungan beberapa
unsur - unsur cuaca. Jangka waktu cuaca bisa hanya beberapa jam saja dan bisa
dalam hari. Misalnya: pagi hari, siang hari atau sore hari, dan keadaannya bisa
berbeda - beda untuk setiap area dan setiap jamnya.
Iklim memiliki jangkauan daerah yang
lebih besar dan waktu yang lebih lama, dan umumnya bersifat stagnan (tiak
berubah) dari waktu ke waktu. Iklim dapat didefenisikan sebagai suatu keadaan
cuaca rata-rata dalam waktu satu tahun yang penyelidikannya dilakukan dalam
waktu yang lama (minimal 30 tahun) dan meliputi wilayah yang luas (negara,
pulau, atau benua).
Sebagai
contoh pada hari Senin, langit di Pontianak tampak begitu
gelap, banyak awan serta angin yang bertiup terasa dingin, seperti membawa uap
air. Selang beberapa waktu kemudian hujan turun dengan lebat. Pada saat yang
bersamaan di Yogyakarta, langit begitu cerah sehingga matahari bersinar dengan
intensitas yang kuat dan udara terasa panas.
Dari contoh diatas dapat dikatakan
bahwa pada hari Senin cuaca antara Pontianak dan Yogyakarta berbeda. Yogyakarta dan Pontianak merupakan dua kota
yang terdapat di wilayah Indonesia. Keduanya memiliki iklim yang sama, yaitu
iklim tropis. Dengan iklim tropis, wilayah Indonesia sepanjang tahun terkena
sinar matahari. Berbeda dengan daerah kutub yang beriklim dingin, sinar
matahari selama setahun tidak selamanya menyinari daerah tersebut.
Manfaat
Mempelajari Cuaca dan Iklim
1. Menyelenggarakan kegiatan atau usaha
dibidang teknik, sosial, ekonomi dengan menerapkan teknologi.
2. Menyesuaikan diri untuk menyelenggarakan
kegiatan usaha yang serasi dengan sifat cuaca dan iklim sehingga terhindar dari
hambatan dan kerugian.
1.8.
Unsur – Unsur Cuaca
1.
Tekanan Udara (Air Pressure)
Permukaan bumi secara langsung ditekan
oleh udara, karena udara memiliki massa. Tekanan udara dapat diukur dengan
menggunakan barometer. Tekanan udara akan berbanding terbalik dengan ketinggian
suatu tempat sehingga semakin tinggi tempat dari permukaan laut semakin rendah
tekanan udaranya. Kondisi ini karena makin tinggi tempat akan makin berkurang
udara yang menekannya. Satuan hitung tekanan udara adalah milibar, sedangkan
garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat dengan tekanan udara yang sama
disebut isobar.
2. Kecepatan Angin (Wind Speed)
Perbedaan tekanan udara di satu tempat
dengan tempat yang lain menimbulkan aliran udara. Pada dasarnya angin terjadi
disebabkan oleh perbedaan penyinaran matahari pada tempat-tempat yang berlainan
di muka bumi.
Perbedaan temperatur menyebabkan perbedaan tekanan udara.
Aliran udara berlangsung dari tempat dengan tekanan udara tinggi ke tempat
dengan tekanan udara yang lebih rendah. Udara yang bergerak inilah yang disebut
angin
Menurut
hukum Stevenson, kekuatan angin berbanding lurus dengan gradient barometriknya.
Gradient baromatrik ialah angka yang menunjukkan perbedaan tekanan udara dari
dua isobar pada tiap jarak 15 meridian (111 km).
3. Temperatur Udara (Air Temperature)
Suhu udara adalah keadaan panas atau
dinginnya udara. Alat untuk mengukur suhu udara atau derajat panas disebut
thermometer. Biasanya pengukuran dinyatakan dalam skala Celcius (C), Reamur
(R), dan Fahrenheit (F). Suhu udara tertinggi di muka bumi adalah di daerah
tropis (sekitar ekuator) dan semakin ke kutub maka akan semakin dingin.
Untuk
mengetahui temperatur rata-rata suatu tempat digunakan rumus :
4. Awan (Clouds)
Awan ialah kumpulan titik-titik air
atau kristal-kristal es yang halus dalam udara di atmosfer yang terjadi karena
adanya pengembunan dan pemadatan uap air yang terdapat di udara setelah
melampaui keadaan jenuh. Kondisi awan dapat berupa cair, gas, atau padat karena
sangat dipengaruhi oleh keadaan suhu. Awan
yang menempel di permukaan bumi disebut kabut.
Secara morfologi
(bentuknya) awan dibedakan menjadi tiga jenis :
a. Awan Commulus yaitu awan yang
bentuknya bergumpal-gumpal
(bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.
(bunar-bundar) dan dasarnya horizontal.
b. Awan Stratus yaitu awan yang tipis
dan tersebar luas sehingga dapat menutupi langit secara merata. Dalam arti
khusus awan stratus adalah awan yang rendah dan luas.
c. Awan Cirrus yaitu awan yang berdiri
sendiri yang halus dan berserat, berbentuk seperti bulu burung. Sering terdapat
kristal es tapi tidak dapat menimbulkan hujan
Berdasarkan
ketinggiannya, awan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
1. Awan tinggi (lebih dari 6000 m – 9000
m), karena tingginya selalu terdiri dari
kristal-kristal es.
a. Cirrus (Ci) : awan tipis seperti bulu
burung.
b. Cirro stratus (Ci-St) : awan putih
merata seperti tabir.
c. Cirro Cumulus (Ci-Cu) : seperti sisik
ikan.
2. Awan sedang (2000 m – 6000 m) a) Alto
Comulus (A-Cu) : awan bergumpal
gumpal tebal. b) Alto Stratus (A- St) :
awan berlapis-lapis tebal.
3. Awan rendah (di bawah 200 m)
a) Strato Comulus (St-Cu) : awan yang
tebal luas dan bergumpal¬gumpal.
b) Stratus (St) : awan merata rendah dan
berlapis-lapis.
c) Nimbo Stratus (No-St) : lapisan awan
yang luas, sebagian telah merupakan hujan.
5.
Kelembapan Udara (Air Humidity)
Kelembapan udara dapat dibedakan menjadi
dua yaitu kelembapan mutlak dan kelembapan nisbi. Kelembapan mutlak (absolut) ialah jumlah massa uap air
yang ada dalam suatu satuan volume di udara. Kelembapan nisbi (relatif) ialah banyaknya uap air di
dalam udara berupa perbandingan antara jumlah uap air yang ada dalam udara saat
pengukuran dan jumlah uap air maksimum yang dapat ditampung oleh udara
tersebut.
Contoh : Dalam
1 m³ udara yang suhunya 20o C terdapat 14 gram uap air (basah absolut
= 14 gram), sedangkan uap air maksimum yang dapat dikandungnya
pada suhu 20o C = 20 gram.
pada suhu 20o C = 20 gram.
6. Curah Hujan (Rain Intensity)
Hujan
ialah peristiwa sampainya air dalam bentuk cair maupun padat yang dicurahkan
dari atmosfer ke permukaan bumi. Garis pada peta yang menghubungkan
tempat-tempat yang mempunyai curah hujan yang sama disebut Isohyet
Curah hujan atau presipitasi adalah banyaknya air hujan
atau kristal es yang jatuh hingga permukaan bumi. Banyaknya hujan yang jatuh
pada suatu tempat di bumi dapat diketahui dengan mengukur besarnya curah hujan
tersebut menggunakan alat penakar hujan. Ada pula beberapa sebutan untuk alat
penakar hujan yaitu sering disebut fluviometer ataupun ombrometer.
Klasifikasi Hujan
a.
Berdasarkan ukuran butirannya, hujan dibedakan menjadi:
1. Hujan gerimis/drizzle, diameter
butir-butirannya kurang dari 0,5 mm
2. Hujan salju/snow, terdiri dari
kristal-kristal es yang temperatur udaranya berada di bawah titik beku
3. Hujan batu es, merupakan curahan batu
es yang turun di dalam cuaca panas dari awan yang temperaturnya di bawah titik
beku
4. Hujan deras/rain, yaitu curahan air
yang turun dari awan yang temperaturnya di atas titik beku dan diameter
butirannya kurang lebih 7 mm
b. Berdasarkan proses terjadinya, hujan
dibedakan atas:
1. Hujan Frontal, adalah hujan yang
terjadi di daerah front, yang disebabkan oleh pertemuan dua massa udara yang
berbeda temperaturnya
2. Hujan Zenithal/ Ekuatorial/ Konveksi/
Naik Tropis, hujan yang terjadi karena udara naik disebabkan adanya pemanasan
tinggi.
3. Hujan Orografis/Hujan Naik
Pegunungan, terjadi karena udara yang mengandung uap air dipaksa oleh angin
mendaki lereng pegunungan yang makin ke atas makin dingin sehingga terjadi
kondensasi, terbentuklah awan dan jatuh sebagai hujan.
Daftar
Pustaka
Rambozha,Tomy.blogspot.com.internet.agroklimatologi-pertanian.Indonesia.2010
(Akses pada tanggal 29 September 2013
Pukul 15.15)
Advertize,Tomy.blog.internet.Agroklmatologi-pertanian.Indonesia.2010
(Akses pada tanggal 29 September 2013
Pukul 15.17)
Nekokoneko,yauanag.internet.blog.Agroklimatologi.Indonesia.2010
(Akses pada tanggal 29 September 2013
Pukul 15.20)
Andika,Bima.blogspot.com.internet.lensa-alam-dan-dunia-pengertian
agroklimatologi.Indonesia.2013.
(Akses pada tanggal 29 September 2013
Pukul 15.21)
Bamboomedia.blogspot.com.cuaca-dan-iklim.Indonesia.2012
(Akses pada tanggal 29 September 2013
Pukul 15.23)
Untuk mencari tugas kuliah, sekolah bagi mahasiswa dan pelajar , bisa mengunjungi situs KOSNGOSAN ini.
Untuk mencari tugas kuliah, sekolah bagi mahasiswa dan pelajar , bisa mengunjungi situs KOSNGOSAN ini.