STUDI KASUS DAN PELAKSANAAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI
STUDI
KASUS DAN PELAKSANAAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN
MANAJEMEN AGROINDUSTRI
OLEH
: MUHAMMAD REZA HARAHAP
NIM
: 1206112169
KELAS : AGRIBISNIS A
Studi kasus Carefour
Manajemen Rantai
Pasokan atau supply chain management
(SCM) sebenarnya sudah dikembangkan di perusahaan Carefour sejak lama ketika
Carrefour baru memiliki beberapa gerai. Ketika itu, SCM yang dikembangkan masih
sangat sederhana. Fungsinya hanya untuk membantu proses penerimaan barang di
gerai. Selain itu, fokusnya masih pada barang pangan siap saji.
Carefour mulai serius
mengembangkan SCM ini sejak Juli 2007. Carefour melakukan investasi di bidang
teknologi informasi (TI) untuk mengembangkan model rantai pasokan yang berbeda,
sehingga memudahkan pemasok dan gerai.
Skema Carefour Supply Chain Management (SCM)
Input Suplier (Pemasok dari Pabrik) –
Metode Just In Time (JIT) pada Distribution Center (DC) - Rak (shelf) gerai – Konsumen Akhir
Manfaat Metode Cross
Dock (Just In Time)
Tujuannya untuk
mengefisienkan proses sehingga tidak diperlukan adanya stok di pusat
distribusi. Jadi ketika pemasok mengirim barang hari ini ke DC Carrefour, maka
keesokan harinya barang itu sudah terkirim ke gerai-gerai. Hal ini memungkinkan
prosesnya lebih transparan dalam distribusi produk karena tidak ada produk yang
terdegradasi (tertinggal) di gudang.
Kinerja Supply Chain
Management (SCM) Carefour dipengaruhi oleh berbagai Faktor seperti :
1. Persediaan Produk, berhubungan dengan
kualitas produk, kepastian waktu dan biaya pengiriman dari pemasok.
2. Aliran Informasi, Untuk melakukan
pemesanan barang dengan seluruh pemasok, Carrefour menggunakan sistem
Electronic Data Interchange (EDI). Jika order sudah diterima, pemasok bisa
menerimanya melalui Web.
3. Dokumentasi, penyederhanaan
dokumentasi untuk penagihan dari pemasok dan pembayaran oleh Carrefour.
4. Akurasi Data Stok, akurasi data stok
di gerai dan pusat distribusi Carrefour, pihak Carrefour menerapkan proses cycle count (alias penghitungan stok
menggunakan sampling setiap hari). Dengan begitu, akurasi data di pusat
distribusi diklaim hampir selalu 100%, walaupun mengelola puluhan ribu jenis
produk.
Sumber :
swa.co.id
STUDI KASUS DAN PELAKSANAAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI - STUDI KASUS DAN PELAKSANAAN MANAJEMEN RANTAI PASOKAN MANAJEMEN AGROINDUSTRI