Artikel Evaluasi Proyek Aspek Pasar dan Pemasaran
Pasar dan pemasaran
adalah suatu konsep yang berbeda namun berhubungan satu sama lain. Suatu pasar
dikatakan sebagai tempat atau media penghubung antara penjual dengan pembeli
dimana didalamnya terdapat transaksi. Pengertian lain yang lebih luas
tentang pasar ialah tempat pertemuan antara kekuatan-kekuatan permintaan dan
penawaran.Sedangkan pemasaran sendiri dapat didefenisikan
sebagai
suatu proses pendistribusian barang atau jasa dari produsen sampai
kepada konsumen akhir.
ASPEK PASAR DAN PEMASARAN
Oleh : Muhammad Reza Harahap
NIM : 1206112169
Kelas : AGB A
Aspek pasar dan pemasaran merupakan aspek
yang berkenaan mengenai kondisi pasar dan strategi dari bidang usaha yang dijalankan,
dan merupakan urutan pertama bila akan menyusun suatu laporan Studi Kelayakan
Bisnis.
Aspek pasar dan
pemasaran atau oleh Gitinger diistilahkan
sebagai aspek komersil yang merupakan rencana pemasaran output yang
dihasilkan oleh proyek dan rencana penyediaan input yang dibutuhkan untuk
kelangsungan dan pelaksanaan proyek. Terdapat dua sudut pandang yaitu sudut
pandang output dan sudut pandang input. Aspek pasar dan pemasaran dari sudut
pandang output setidaknya mampu menjawab pertanyaan-pertanyaan di bawah ini :
1. Kemana produk akan dijual ?
2. Apakah pasar dapat menampung produksi baru tanpa
mempengaruhi harga ?
3. Berapa besar indikasi pengaruh harga ?
4. Apakah proyek masih dapat terus berjalan pada
tingkat harga yang baru?
5. Berapa besar porsi (share) keseluruhan pasar
yang akan dikuasai?
6. Apakah tersedia fasilitas yang cocok untuk
menangani produk baru tersebut ?
7. Apakah produk yang dihasilkan
dimaksudkan untuk konsumsi domestik atau ekspor ?
8. Apakah proyek menghasilkan kualifikasi atau
kualitas yang diminta oleh pasar?
Dari sudut pandang input, maka
pertanyaan yang diperhatikan adalah :
1. Apakah saluran pasar untuk input tersedia ? Apakah
mempunyai kapasitas yang cukup untuk menyediakan input tersebut tepat pada
waktunya ?
2. Bagaimana pembiayaan (financing) bagi
penyedia (supplier) input?
3. Haruskan saluran baru dibuat oleh proyek atau
haruskah rencana-rencana khusus dibuat dalam menyediakan saluran pemasaran
untuk input tersebut?
Studi
Kelayakan Usaha Batu Akik
Sebagai contoh adalah studi kelayakan mengenai tempat usaha
pengasahan batu akik yang sedang marak sekarang ini. Bila ditinjau dari aspek
pasar, yang terdiri dari pembeli (end-user)
dan pelanggan (customer). Pembeli
dalam hal ini adalah laki-laki dengan umur antara 15-60 tahun golongan menengah
bawah.
Target pelanggan adalah kolektor batu
akik yang terdiri dari berbagai latar belakang. Hal ini karena kolektor batu akik
dapat dipastikan akan datang berkali-kali ke tempat usaha untuk memperkaya
koleksi batunya. Selanjutnya pertanyaannya, apa yang diinginkan oleh pasar?
Seperti contoh diatas, dapat disimpulkan yakni :
1. Ramah, lokasi strategis dan mudah dijangkau.
2. Batu dengan sertifikat yang lengkap dan terjamin
keasliannya.
3. Motif batu yang unik.
Setelah meninjau aspek pasar, kita perlu
mempertimbangkan aspek pemasaran. Ada dua jenis data yang dibutuhkan, yakni
data umum dan khusus. Data umum meliputi data-data demografi lokal, seperti
tingkat penghasilan dan konsumerisme, tingkat pendidikan, dan kesukaan. Data
tingkat penghasilan dapat diambil dari data kelurahan setempat tentang
kesejahteraan, yaitu Pra KS, KS I, KS II, KS III, KS III+. Demikian dengan
tingkat pendidikan. Konsumerisme dan faktor kesukuan dapat dengan menggunakan
survei pasar atau sekedar hasil pengamatan kita saja .
Data khusus merujuk
pada persaingan atau kompetisi lokal. Melihat kompetitor usaha secara langsung
seperti pengasah batu akik lain atau kompetitor tidak lansung seperti penjual
perhiasan emas dan perak, penjual mutiara, dll. Untuk mempermudah analisis ini
digunakan analisisi SWOT. Bagaimana kemungkinan respon mereka terhadap usaha
pengasahan batu akik tersebut? Apa nilai lebih atau pembeda jenis usaha
pengasahan batu akik anda dengan yang lain?
Setelah itu menentukan targetting dan positioning. Seperti misalnya targeting-nya
adalah laki-laki berumur antara 15-60 tahun golongan menengah. Sedangkan positioning-nya yakni “hanya khusus
menjual jenis batu dari Aceh”. Artinya adalah targeting merujuk kepada spesifikasi pasar yang ingin “dimenangkan”
dari kompetitor, sedangkan positioning
adalah spesifikasi usaha yang membedakan usahanya dengan usaha lain.