Jas Versi Pelindung Hujan
Jas Versi Pelindung Hujan
Salah satu pakaian yang belum saya punya
sampai saat ini adalah jas hujan. Begitu, karena jas
hujan sangat dengan efektif bisa melindungi kita dari guyuran hujan. Tapi
entah bagaimana, saya masih belum kepikiran untuk memiliki jas hujan. Mungkin
karena saya masih belum menemukan kondisi dimana benar-benar sekarat karena
jadwal terganggu karena hujan. Tapi itu hanya sebagai intermezzo. Oke, kita
akan
kembali kepada masalah utama, sobat, mengenai jas versi pelindung hujan.
Mungkin hampir delapan puluh
persen dari kita menggunakan motor sebagai transportasi sehari-harinya. Sebagai
negara yang berkembang, hal ini bisa dikatakan lumrah. Tapi sangat ironis
ketika melihat kemacetan sekarang ini. Menjamurnya motor sudah menjadi permasalah
yang serius. Bayangkan dengan negara maju seperti China dan Jepang yang
kebanyakan penduduknya menggunakan sepeda sebagai alat tranportasi utamanya.
Itu
hanya sekilas. Dan yang ingin kita bahas kali ini adalah pelengkap dari motor
itu sendiri. Ya, jas hujan. Benda penolong ketika hujan turun. Bayangkan betapa
kuyupnya kita apabila sang penemu jas hujan tidak pernah ditemukan.
Kembali
kepada jas hujan, keberadaan jas hujan tidak bisa terlepas dari pengendara
motor. Juga seperti penulis, umumnya, banyak
dari kita apabila telah selesai menggunakan jas hujan langsung menggulung dan
menyimpannya di dalam bagasi motor. Kebiasaan buruk ini justru akan membuat jas
lepek, bau, berjamur dan cepat rusak.
Untuk
metode perawatan yang benar, kita membutuhkan sedikit kesabaran. Hanya, keringkan
jas hujan sobat sebelum disimpan dengan cara dibentangkan diruang terbuka
dengan cahaya dan aliran angin yang cocok. Hal ini supaya jas hujan lebih cepat
kering.
Sesekali
cobalah merawat jas hujan dengan mengelapnya dengan kain basah yang bersih.
Bila perlu, gunakan sabun mandi dengan tingkat pembersih yang tidak terlalu
tinggi. Jangan menggunakan detergen. Ini akan merusak jas hujan. Setelah cukup
mencuci, keringkan jas hujan ditempat dengan intensitas sinar matahari yang
cukup. Jangan terlalu lama, karena akan merusak permukaan jas hujan itu
sendiri.
Soal
bahan, jas hujan dengan bahan PVC lebih baik, karena memiliki ketebalan lebih,
dan bekerja baik tidak menyerap air. Lain lagi dengan bahan parasut. Jas hujan
lebih tidak awet karena memiliki serat penyangkal air, yang semakin lama
semakin terkikis oleh air.
Jas
hujan juga membutuhkan tempat penyimpanan yang sesuai. Lebih baik menyimpan jas
hujan di kantong yang kering dan bersih, serta terhindar dari kelembaban. Perlu
sobat perhatikan, jangan melipat jas hujan pada bagian sambungan atau jahitan.
Agar sambunganya tetap awet.
Sekian
postingan Jas Versi Pelindung Hujan kali ini, semoga bermanfaat.
Sobat bisa merawat jas hujan sobat dari sekarang. Mulailah dengan langkah
kecil, dengan memiliki niat untuk merawat barang-barang disekitar kita. Dengan
begitu, kita sudah bisa menyelamatkan dua hal. Pertama bumi kita, dan kedua isi
kantong kita! (0_<)