--> Skip to main content

MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI KOMODITI INDIKATOR INFLASI DI RIAU



 

MAKALAH


KOMODITI  INDIKATOR INFLASI DI RIAU




Oleh :



MUHAMMAD REZA HARAHAP
NIM. 1206112169

 


JURUSAN AGRIBISNIS
FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2012
I. PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Inflasi adalah keadaan dimana kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dalam jangka waktu terus menerus. Kenaikan harga ini juga bisa berdampak pada kenaikan harga barang-barang lainnya, sehingga sifatnya adalah mempengaruhi. Salah satu indikator laju inflasi adalah bahan-bahan pokok yang lazim dibeli. Kenaikan harga barang-barang pokok di provinsi Riau telah menjadi salah satu indikator laju inflasi di daerah tersebut.
1.2  Identifikasi Masalah
      Apa yang mendorong terjadinya inflasi di Riau? Apa dampak inflasi bagi perekonomian       Riau secara menyeluruh? Bagaimana pemerintah provinsi Riau menangani inflasi?
1.3  Rumusan Masalah
Berdasarkan hasil identifikasi  masalah diatas, masalah dapat disimpulkan: Jenis komoditi apa yang mempengaruhi inflasi di Riau, dan apa langkah pemerintah provinsi Riau menangani inflasi itu?
1.4  Tujuan
Inflasi merupakan gejala ekonomi yang sulit untuk dihindari. Apalagi provinsi Riau yang merupakan daerah perkebunan yang didominasi oleh kelapa sawit. Dengan mengetahui indikatornya, pemerintah Riau bisa menekan laju inflasi dan mempersiapkan langkah-langkah yang tepat untuk menanggulanginya.


II. PEMBAHASAN
2.1 Peran Komoditi sebagai Indikator Inflasi
komoditi yang memberikan andil terbesar terjadinya kenaikan inflasi di Riau terjadi pada subsektor tanaman hortikultura yang terutama diakibatkan naiknya harga cabe merah, kemudian mentimun serta semangka. Tertinggi terjadi pada subsektor tanaman pangan yang disebabkan oleh naiknya harga barang-barang konsumsi rumah tangga seperti gula pasir, beras, ikan gabus, ikan asin kering, telur ayam, kacang panjang, daging ayam, dan minyak tanah. Kenaikan harga tempe dan tahu juga tidak terlepas dari pasokan bahan baku kedelai yang sulit didapat, karena krisis kekeringan yang terjadi di Amerika belakangan ini.
Selain itu, terjadi inflasi di daerah pedesaan Provinsi Riau. Inflasi itu akibat kenaikan indeks harga yang terjadi hampir pada semua kelompok pengeluaran konsumsi rumah tangga, seperti kelompok bahan makanan, rekreasi, olahraga, kesehatan, sandang, dan kelompok perumahan (properti).
Salah satu pendapatan provinsi Riau adalah dari ekspor CPO. Hal ini juga menjadikan harga CPO di pasar bebas mempengaruhi tingkat inflasi Riau.  Naiknya harga bahan bakar minyak bersubsidi juga secara tidak langsung akan memicu inflasi karena harga bahan kebutuhan lain akan naik akibat tingginya biaya transportasi. Masalahnya adalah pelaku ekonomi serta masyarakat biasanya akan melakukan penumpukan stok bahan kebutuhan, sehingga terjadi kelangkaan dan lonjakan harga. Hal inilah yang harus diwaspadai oleh pemerintah provinsi Riau.
Sebelumnya, kajian Bank Indonesia (BI) Pekanbaru menyatakan kenaikan harga BBM diprediksi bakal menyebabkan inflasi di Pekanbaru sekitar dua persen. Dengan kondisi tingkat inflasi pada 2011 yang mencapai lima persen, maka dengan kenaikan harga BBM diperkirakan inflasi pada tahun ini bisa naik menjadi tujuh persen (ANTARA News).
2.2 Solusi Pemerintah Provinsi Riau
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan untuk mewaspadai lonjakan harga sembako, yakni ketahanan stok, distribusi dan kalau perlu diadakan operasi pasar. Selain penyelenggaraannya yang praktis, operasi pasar bisa menjadi solusi tercepat dalam menanggulangi laju inflasi. Pemerintah provinsi Riau diharapkan dapat menggelar operasi pasar murah di seluruh pasar-pasar tradisional di Riau.
Menjadi tugas pemerintah provinsi Riau, khususnya Dinas Perindustrian dan Perdagangan untuk mengetatkan pengawasan terhadap distributor dan pedagang yang sengaja menimbun barang, demi mencari keuntungan semata. langkah tersebut untuk mencegah terjadinya aksi spekulan yang bisa mengakibatkan lonjakan harga sembako.  Disamping itu, kepolisian juga harus berperan aktif dalam mengawasi dan jika terdapat pelanggaran, hukumannya juga harus tegas, demi menimbulkan efek jera pada pelakunya.
Pengusaha juga jangan sekedar cari keuntungan dengan memberatkan masyarakat. Jangan sampai dampak inflasi mempengaruhi daya beli masyarakat yang nanti juga akan berpengaruh pada pertumbuhan ekonomi Riau kedepannya. - MAKALAH PENGANTAR ILMU EKONOMI KOMODITI INDIKATOR INFLASI DI RIAU.
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar