--> Skip to main content

EKONOMI MIKRO : PENAWARAN (SUPPLY) DAN PERMINTAAN (DEMAND)













Oleh :





MUHAMMAD REZA HARAHAP

1206112169




























JURUSAN AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSIRTAS RIAU

PEKANBARU

2013





1.1.  Latar Belakang

Di setiap transaksi perdagangan, pasti terdapat suatu permintaan (demand), penawaran (supply), harga dan kuantitas  akan produksi yang saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Permintaan dan penawaran dalam produksi khususnya pertanian akan saling bertemu dalam satuan harga dan kuantitas (jumlah barang).

          Pada titik keseimbangan pasar, intensitas pembeli tepat berhubungan dengan intensitas penjual, yaitu jumlah yang akan dibayar pembeli (jumlah yang diminta) persis sama dengan jumlah yang akan dijual oleh para pemasok (jumlah yang ditawarkan). Jumlah ini disebut jumlah keseimbangan, dan harga yang berhubungan dengannya disebut harga keseimbangan.



1.2. Tujuan

1. Mengetahui pengertian permintaan dan penawaran

2. Mengetahui pengertian permintaan dan penawaran individu dan agregat

3. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi permintaan dan penawaran

4. Mengetahui pergeseran dan pepindahan kurva permintaan dan penawaran

5. Mengetahui pengertian elastisitas, dan hubungannya terhadap permintaan dan penawaran

6. Mengetahui hubungan keseimbangan pasar dengan permintaan dan penawaran.



BAB. II LANDASAN TEORI





2.1. Pengertian Permintaan (Demand) dan Penawaran (Suppy)

Permintaan dan penawaran dalam ilmu ekonomi khususnya dalam ekonomi mikro, merupakan suatu penggambaran atas hubungan-hubungan di pasar, antara para calon pembeli dan penjual terhadap suatu barang.

          Permintaan dapat didefinisikan sebagai sejumlah barang yang dibeli atau diminta pada suatu harga dan waktu tertentu. Sedangkan penawaran adalah sejumlah barang yang dijual atau ditawarkan pada suatu harga dan waktu tertentu model penawaran dan permintaan digunakan untuk menentukan harga dan kuantitas yang terjual di pasar.

          Model ini sangat penting untuk melakukan analisa ekonomi mikro terhadap perilaku para pembeli dan penjual, serta interaksi mereka di pasar. Ia juga digunakan sebagai titik tolak bagi berbagai model dan teori ekonomi lainnya. Model ini memperkirakan bahwa dalam suatu pasar yang kompetitif, harga akan berfungsi sebagai penyeimbang antara kuantitas yang diminta oleh konsumen dan kuantitas yang ditawarkan oleh produsen, sehingga terciptalah keseimbangan ekonomi antara harga dan kuantitas.

          Model ini mengakomodasi kemungkian adanya faktor-faktor yang dapat mengubah keseimbangan, yang kemudian akan ditampilkan dalam bentuk terjadinya pergeseran dari permintaan atau penawaran.


BAB. III PEMBAHASAN



                    

3.1. Keseimbangan Permintaan dan Penawaran (Keseimbangan Pasar)


Dalam ilmu ekonomi, harga keseimbangan atau harga ekuilibrium adalah harga yang terbentuk pada titik pertemuan kurva permintaan dan kurva penawaran. Terbentuknya harga dan kuantitas keseimbangan di pasar merupakan hasil kesepakatan antara pembeli (konsumen) dan penjual (produsen) dimana kuantitas yang diminta dan yang ditawarkan sama besarnya. Jika keseimbangan ini telah tercapai, biasanya titik keseimbangan ini akan bertahan lama dan menjadi patokan pihak pembeli dan pihak penjual dalam menentukan harga.

          Dengan kata lain, harga keseimbangan adalah harga dimana konsumen maupun produsen sama-sama tidak ingin menambah atau mengurangi jumlah yang dikonsumsi atau dijual (permintaan sama dengan penawaran).

          Jika harga dibawah harga keseimbangan, terjadi kelebihan permintaan. Sebab permintaan akan meningkat, dan penawaran menjadi berkurang. Sebaliknya jika harga melebihi harga keseimbangan, terjadi kelebihan penawaran. Jumlah penawaran meningkat, jumlah permintaan menurun.
3.2. Perubahan Keseimbangan Pasar

Perubahan keseimbangan pasar terjadi jika kurva permintaaan dan penawaran bergeser, yang diakibatkan oleh faktor – faktor yang mempengaruhinya. Jika hubungan antara harga dengan jumlah tidak  terpengaruh oleh variabel-variabel lain, titik keseimbangan pasar akan berupa titik tetap. Namun, kurva penawaran dan permintaan akan bergeser kekanan atau kekiri sebagai tanggapan atas perubahan-perubahan variabel-variabel ceteris paribus. Bila kurva-kurva itu bergeser, keseimbangan harga dan jumlah juga bergeser, membuat titik keseimbangan harga dan jumlah juga bergeser. Ini akan membuat titik keseimbangan baru diantara kekuatan-kekuatan pasar yang berlawanan.



3.3. Pergeseran Kurva Permintaan dan Penawaran

3.3.1. Pergeseran Kurva Permintaan

Kurva permintaan menunjukkan hubungan harga suatu produk dengan kuantitas yang diminta.  Permintaan ber-slope negatif terhadap harga (hukum permintaan). Hal ini dikarenakan permintaan berbanding terbalik dengan harga. Beberapa faktor yang dapat memepengaruhi pergeseran kurva permintaan:
1. Pendapatan konsumen, setiap orang akan cenderung mengkonsumsi lebih banyak barang ketika memiliki banyak uang, meskipun harga barang tidak berubah
Secara garis besar, pergeseran kurva permintaan bisa dilihat pada gambar diatas. Kurva permintaan dari garis D ke garis D1 menunjukan bahwa peningkatan permintaan dapat mempengaruhi tingkat harga suatu komoditas. Produsen akan cenderung meningkatkan harga suatu komoditas, pada saat permintaan atas komoditas tersebut meningkat. Hal itu dilakukan untuk meningkatkan keuntungan.



3.3.2. Pergeseran Kurva Penawaran

Kurva penawaran menunjukkan hubungan harga produk dengan kuantitas yang ditawarkan.  Kurva penawaran ber-slope positif, karena berbanding lurus dengan harga. Beberapa faktor penyebab pergeseran kurva penawaran yaitu :

1. Teknologi produksi yang digunakan, teknologi ini berkaitan dengan biaya produksi. Semakin tinggi teknologinya, biaya produksi atas suatu produk akan semakin kecil, sehingga akan berdampak kepada harga barang.

2. Harga input/faktor produksi.

3. Harga produk substitusi.

4. Kebijakan pemerintah, akan mempengaruhi biaya produksi, termasuk pajak dan bea cukai.

5. Tinggi rendahnya tingkat bunga.

6. Jumlah penduduk.

7. Keadaan letak geografis.

8. Struktur ekonomi masyarakat.

9. Penguasaan IPTEK penduduk

10. Globalisasi ekonomi

11. Pengaruh khusus, misalnya cuaca yang mempengaruhi produksi pertanian, dorongan yang tinggi akan inovasi menghasilkan produk inovatif, dll.

          Secara umum, kurva pergeseran penawaran dilihat seperti pada gambar dibawah. Kurva penawaran bergeser ke arah kiri tersebut menunjukan peningkatan penawaran yang disebabkan kelangkaan barang yang tersedia di pasar dengan tingkat permintaan yang tetap. Kelangkaan persediaan barang di pasar tersebut mengakibatkan kenaikan harga komoditas tersebut.
 
3.4. Permintaan dan Penawaran Agregat

Permintaan agregat (AD) adalah jumlah barang dan jasa yang akan dibeli oleh konsumen rumah tangga, perusahaan dan pemerintah, pada tingkat harga tertentu, jumlah pendapatan tertentu, serta variabel-variabel tertentu lainnya.

          Unsur-unsur yang mendorong permintaan agregat antara lain: tingkat harga, jumlah pendapatan masyarakat, perkiraan situasi yang akan datang, sistem perpajakan, jumlah pengeluaran pemerintah dan sebagainya.

         



          Penawaran agregat (AS) adalah jumlah output yang akan diproduksi dan dijual oleh kalangan bisnis pada harga yang berlaku, pada kapasitas produksi tertentu dan dengan biaya-biaya tertentu.Perusahaan-perusahaan berkeinginan berproduksi pada tingkat output potensial. 

          Namun, pada tingkat harga pengeluaran rendah, produsen akan menghasilkan barang dan jasa dalam jumlah yang lebih kecil dari tingkat output potensial. Sebaliknya, pada tingkat harga dan pengeluaran tinggi, produsen akan menghasilkan barang dan jasa lebih besar dari output potensialnya untuk sementara.Penawaran agregat ditentukan oleh jumlah input atau faktor produksi, yaitu tenaga kerja, modal, sumber daya alam dan teknologi.



3.5. Elastisitas Permintaan dan Penawaran

3.5.1. Elastisitas Permintaan

Elastisitas permintaan berguna untuk mengukur seberapa banyak permintaan barang dan jasa (konsumsi) berubah ketika harganya berubah. Elastisitas permintaan ditunjukkan dalam bentuk persentase perubahan atas kuantitas yang diminta sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.



3.5.1.1. Koefisien Elastisitas Permintaan

Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point adalah sebagai berikut :

ED = % perubahan kuantitas diminta / % perubahan harga

Dalam perhitungan koefisien elastisitas ini, angka minus tidak perlu ditulis karena kita telah mengetahui bahwa antara harga dan permintaan berslope negatif. Artinya, kenaikan harga akan menurunkan permintaan, dan sebaliknya


3.5.2. Elastisitas Penawaran
Elastisitas harga penawaran mengukur seberapa banyak penawaran barang dan jasa berubah ketika harganya berubah. Elastistas harga ditunjukkan dalam bentuk persentase perubahan atas kuantitas yang ditawarkan sebagai akibat dari satu persen perubahan harga.

3.5.2.1. Koefisien Elastisitas Penawaran
Perhitungan koefisien elastisitas permintaan dengan menggunakan metode mid point  


BAB. IV KESIMPULAN DAN SARAN


4.1. Kesimpulan
Penawaran dan permintaan bertemu pada satu titik yang dinamakan titik keseimbangan. Pada titik ini, jumlah yang akan dibayar pembeli (jumlah yang diminta) persis sama dengan jumlah yang akan dijual oleh para pemasok (jumlah yang ditawarkan). Jumlah ini disebut jumlah keseimbangan, dan harga yang berhubungan dengannya disebut harga keseimbangan.
             Perubahan keseimbangan pasar terjadi bila ada pergeseran kurva permintaan dan penawaran yang disebabkan oleh berbagai faktor. Pergeseran ini dapat kekiri maupun kekanan. Jika faktor yang menyebabkan perubahan adalah harga, keseimbangan akan kembali ke titik awal. Tetapi jika yang berubah adalah faktor-faktor ceteris paribus seperti teknologi untuk sisi penawaran, atau pendapatan untuk sisi permintaan, keseimbangan tidak kembali ke titik awal.

4.2. Saran
Demikian saya paparkan paper ini, tentunya masih banyak kekurangan dan kelemahannya, kerena terbatasnya pengetahuan dan kurangnya rujukan atau referensi yang ada hubungannya dengan pembuatan paper ini. Penulis banyak berharap para pembaca bisa memberikan kritik dan saran yang membangun kepada penulis demi kesempurnaan dalam penulisan dan penyusunan paper ini. Semoga paper ini dapat berguna bagi para pembaca.
DAFTAR PUSTAKA


yasinta.wordpress.com/2008/…/permintaan-dan-penawaran/
(Diakses pada tanggal 16 September 2013 pukul 15.45 WIB)

http://andreasutomo.wordpress.com/2012/03/09/keseimbangan-antara permintaan-dengan-penawaran/

(Diakses pada tanggal 16 September 2013 pukul 15.45 WIB)
http://arengiff.blogspot.com/2011/03/model-penawaran-agregat-permintaan.html
(Diakses pada tanggal 16 September 2013 pukul 15.55 WIB)

http://lianazlie.blogspot.com/perubahan-permintaan-dan-pergeseran-kurva-permintaan

(Diakses pada tanggal 16 September 2013 pukul 15.57 WIB)

http://thisisworldwide.blogspot.com/keseimbangan-permintaan-dan-penawaran

(Diakses pada tanggal 16 September 2013 pukul 15.55 WIB)

 

STUDI KASUS


1. Jumlah Permintaan Meningkat Picu Kenaikan Harga Cengkeh
TEMPO.CO, Malang - Harga cengkeh terus melambung hingga menyentuh Rp 120 ribu per kilogram dari normalnya Rp 60-80 ribu per kilogram. Padahal, industri rokok yang juga menggunakan cengkeh sebagai bahan baku selain tembakau, selama ini mematok harga cengkeh maksimal Rp 70 ribu per kilogram.  "Karena harga cengkeh naik terus, pengusaha rokok kecil merugi dan terancam gulung tikar," kata Ketua Harian Forum Masyarakat Industri Rokok Seluruh Indonesia (Formasi), Heri Susianto, di Malang, kemarin.  
          Menurut Heri, pengusaha rokok skala kecil terancam bangkrut karena tak bisa menaikkan harga rokok dengan tiba-tiba. Hal ini berbeda dengan perusahaan rokok besar yang bermodal kuat dan bisa mengatur harga jual produk lebih murah.  Heri khawatir kenaikan harga cengkeh akan mengancam produsen rokok keretek. Pada 2009 jumlah pabrik rokok keretek mencapai 2.500 perusahaan, kini menyusut hanya 1.500 perusahaan.  
          Kementerian Pertanian mengatakan, kenaikan harga cengkeh disebabkan tingginya permintaan untuk bahan baku industri. Direktur Tanaman Rempah dan Penyegar Kementerian Pertanian, Azwar AB, mengatakan, selama ini hampir 90 persen produksi cengkeh nasional memenuhi kebutuhan industri rokok.
Menurut dia, harga naik ini juga kemungkinan disebabkan petani banyak yang menahan hasil produksinya untuk tidak dijual. "Dulu kan petani sistemnya panen jual. Sekarang karena tahu harga bagus jadi dijemur lama dan disimpan," kata Azwar ketika dihubungi, Senin, 7 Januari 2013.
Opini :
Dari berita tersebut, diketahui bahwa harga cengkeh naik karena permintaan cengkeh meningkat. Hal ini disebabkan karena jumlah cengkeh yang ditawarkan, tidak dapat menyaingi permintaan cengkeh sendiri. Bagaimana hubungan harga cengkeh dan jumlah cengkeh yang diminta ?
          Dalam kasus ini, permintaan cengkeh naik karena adanya peningkatan produksi rokok yang menggunakan cengkeh sebagai bahan baku keduanya. Jika permintaan cengkeh naik, harga akan melonjak, karena produsen dalam hal ini petani cengkeh, akan berupaya meningkatkan penawaran cengkeh. Hal ini sesuai dengan hukum penawaran, jika harga barang yang ditawarkan naik, maka jumlah barang yang ditawarkan akan naik pula.
            Dari kasus tersebut, didapati perubahan harga keseimbangan pasar. Hal ini terjadi karena pergeseran kurva permintaan. Untuk mengatasinya, dapat dengan meningkatkan jumlah cengkeh yang ditawarkan, sehingga harga akan turun. Akan tetapi tidak boleh sampai merugikan petani cengkeh. Sehingga dengan demikian, akan didapati harga kesepakatan yang dinamakan dengan titik keseimbangan
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar